Jumat, 20 Mei 2016




Pulang



Tanpa ada waktu menoleh ke belakang

Akhirnya kita harus berfikir

Semua akan berakhir

Sebelum kita pulang ke rumah

Ada saat harus berhenti

Teruslah berjalan...






-------pure saturday ( pulang )------



PAGI

Awan berarak
Pagi menyeruak

Tak ada sapa
Tak berkata

Pagi datang dan pergi
Tak menunggu tak menepi

Jika waktunya tiba
Siapkah kah


-------------luwuk di waktu pagi, 09 mei 2106

Rabu, 01 Juli 2015

Bulan meredup

Cahaya nya redup
Tak terang juga tak gelap.
langit malam menutup mu samar2.
Bak perawan mengintip pemuda yang lewat depan rumah dari jendela kamar.
Warna mu pucat.sunyi.
Menerka2 nyanyian apa yang sedang kau senandungkan.

Aku tak tau hal apa yang kamu dengungkan
Tapi kita senasib.itu yang aku tau

Kita berada di garis batas.
Garis warna  hitam dan putih
Garis warna yg untuk sebagian orang tak jelas.
Tapi kamu tau apa yang harus di perbuat.kibaskan saja badan mu, awan malam mudah terangkat

Ajarkan aku wahai bulan yang redup
Bagaimana bersikap di garis batas

Minggu, 01 Maret 2015

Rindu tak berasal

Rindu itu tak berbaju
Tak terlihat tak berwujud
Jadi tak perlu kau tanyakan padaku

Seperti udara yang serap
Seperti angin yang kau hembus
Masihkah peduli dari mana asal itu?

Hanya rasa yang keluar mengenai otak dan pikiran
Itu saja....

Rinduku tak terbatas
Jadi jangan kau tanyakan kembali dari mana mereka berasal

Selasa, 12 Agustus 2014

Bulan Kesiangan

Bulan kesiangan malu-malu ia menggeliat
Bulan kesiangan tak berani menatap
Bulan kesiangan tak lagi menguap

Matahari pelan2 bergerak
Cahaya nya mengintip dari balik awan
Tatapan nya pelan2 menajam menuju bulan

Bulan kesiangan perlahan bergerak tak cepat tapi melambat
Bulan kesiangam senyum nya merapat
Tak sempat menyapa aku yang diam menatap
Bulan kesiangan berjanji esok pulang tepat
Seperti aku yang tetap tak beranjak

Jumat, 31 Agustus 2012

Pesan Bapak

"lelaki itu harus bisa dalam segala hal.." ucap bapak kepada ku di ruang keluarga kami yang tak begitu besar.dengan lampu bohlam yang hanya 25 watt,samar-samar kulihat wajah putih di hadapan ku.
"kenapa harus begitu? " ,tanya ku lagi.
"karena lelaki akan menjadi seorang pemimpin..." ujar nya lagi.kamu akan menjadi pemimpin di dalam keluarga mu kelak.itu satu hal yang pasti.

Masih terngiang percakapan itu.usia ku masih  sekitar 9 tahun.percakapan di ruang tamu itu bukanlah hal yang pertama.setiap ada kesempatan aku dan bapak pasti berdiskusi tentang apa saja.dan beliau akan menjawab hampir semua rentetan pertanyaan ku.siaran dunia dalam berita jam 9 malam adalah acara favorit kami sekeluarga.diskusi kami akan mengalir seru.dan bapak adalah tempat kami bertanya.aku dan kakak ku.

Sosok bapak bagi aku dan kaka ku adalah sosok yang sangat kami kagumi.tutur kata yang santun,lembut tapi terkadang tegas dan menggelegar.ini akibat kami tidak menuruti nasehatnya.beliau juga mengajarkan ku bagaimana caranya menjahit.menjahit?iya,pelajaran menjahit pertama beliaulah yg mengajarkan.bagaimana cara memasukan benang ke dalam jarum,cara menjahit atau menambal baju yang bolong.ahh..lelaki itu harus bisa dalam segala hal memang.

Beliau sudah tak lagi bersama kami.tak ada harta yang ditinggalkan sebagai warisan .hanya budi pekerti dan amal soleh yang jadi warisan untuk kami yang di tinggalkan.semoga allah swt melapangkan kubur nya dan memaafkan segala dosa.amin

Minggu, 26 Agustus 2012